Constructive Cost Model (COCOMO)

Constructive Cost Model (COCOMO) adalah algoritma estimasi biaya perangkat lunak model yang dikembangkan oleh Barry Boehm. Model ini menggunakan rumus regresi dasar, dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek proyek saat ini.

COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. ‘s Book ekonomi Software engineering [1] sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I. Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan proses software umum pembangunan di tahun 1981.

Referensi untuk model ini biasanya menyebutnya COCOMO 81. Pada tahun 1997 COCOMO II telah dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Estimasi Biaya COCOMO II Software dengan [2] COCOMO II. Adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan perangkat lunak modern. Hal ini memberikan lebih banyak dukungan untuk proses pengembangan perangkat lunak modern, dan basis data proyek diperbarui. Kebutuhan model baru datang sebagai perangkat lunak teknologi pengembangan pindah dari batch processing mainframe dan malam untuk pengembangan desktop, usabilitas kode dan penggunaan komponen software off-the-rak.

Jenis-jenis Cocomo adalah :

  1. Dasar Cocomo

Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI. Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).

Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:

• Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.

• Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda

• Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat

Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:

keterangan :

• E : besarnya usaha (orang-bulan)

• D : lama waktu pengerjaan (bulan)

• KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)

• P : jumlah orang yang diperlukan.

  1. Intermediate Cocomo

Persamaan estimasi sekarang mempertimbangkan (terlepas dari DSI) 15 pengaruh faktor-faktor; ini adalah atribut produk (seperti kehandalan perangkat lunak, ukuran database, kompleksitas), komputer atribut-atribut (seperti pembatasan waktu komputasi, pembatasan memori utama), personil atribut ( seperti aplikasi pemrograman dan pengalaman, pengetahuan tentang bahasa pemrograman), dan proyek atribut (seperti lingkungan pengembangan perangkat lunak, tekanan waktu pengembangan). Tingkat pengaruh yang dapat diklasifikasikan sebagai sangat rendah, rendah, normal, tinggi, sangat tinggi, ekstra tinggi; para pengganda dapat dibaca dari tabel yang tersedia.

  1. Detil Cocomo

Dalam hal ini adalah rincian untuk fase tidak diwujudkan dalam persentase, tetapi dengan cara faktor-faktor pengaruh dialokasikan untuk fase. Pada saat yang sama, maka dibedakan menurut tiga tingkatan hirarki produk (modul, subsistem, sistem), produk yang berhubungan dengan faktor-faktor pengaruh sekarang dipertimbangkan dalam persamaan estimasi yang sesuai. Selain itu detail cocomo dapat menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL.

Sumber :

http://laizaemolife.blogspot.com/2011/04/cocomo-constructive-cost-model.html

http://haryanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16705/estimas1.pdf

http://yhu-dhie.blogspot.com/2011/04/definisi-dan-jenis-jenis-cocomo.html

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sofware Open Source

Komputer membutuhkan software untuk melaksanakan tugasnya. Software ini dibuat oleh beberapa pengembang software. Dari beberapa model pengembangan software, model pengembangan open source software  merupakan salah satu bagiannya.  Model ini telah digunakan secara luas dalam 20 tahun terakhir ini. Banyak sekali teknologi yang merupakan hasil dari model pengembangan ini yang digunakan sehubungan dengan software yang diproduksi oleh industri software komersial dan hasilnya telah memberikan kemajuan besar dalam hal kapabilitas, kemampuan, aksesibilitas dan keterbelian dari software tersebut.

Keungutungan software open source adalah :

  1. Hak Untuk Menggunakan Software

User dapat menggunakan software open source dengan bebas tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli lisensi dari software tersebut. User tinggal mendownload software tersebut di internet dengan bebas.

  1. Hak Untuk Memodifikasi

User dapat melakukan modifikasi terhadap sebuah software open source tanpa ada yang melarang atau mendapat sangsi dari perusahaan tertentu. Sehingga user dapat berkreasi memodifikasi software sesuai dengan yang dibutuhkan.

  1. Hak Untuk Mendistribusikan Modifikasi dan Perbaikan Pada Kode

Setelah user memodifikasi sebuah software open source, maka user tersebut dapat mendistribusikan hasil modifikasinya ke pengguna umum.

Kerugian software open source adalah :

  1. Tidak ada garansi dari pengembangan

Pada saat sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.

  1. Kesulitan Dalam Mengetahui Status Project

Karena statusnya yang open source, tidak banyak perusahaan yang mengiklankan sebuah software open source. Sehingga tidak banyak orang yang mengetahui sebuah software yang telah di modifikasi.

  1. Masalah yang Berhubungan Dengan Intelektual Properti

Pada saat ini beberapa negara diberikan software dan algoritma yang dipatenkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa metode utama untuk menyelesaikan masalah software sudah di patenkan, sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual properti.

Sumber :

http://budi.insan.co.id/courses/ec7010/dikmenjur/winarso-report.doc

http://kanaichishino.wordpress.com/2012/03/28/keuntungan-dan-kerugian-menggunakan-software-open-source/

http://rizarahmat24.blogspot.com/2012/03/keuntungan-dan-kerugian-menggunakan.html

Newer entries »